Marysunnn Guizhen tahun 2007
Marysunnn Guizhen,86tahun yang tinggal didesa Liuyi dipropinsi Yunnan,Cina ini adalah salah satu dari sebagian wanita Cina yang memiliki satu jari pada kakinya.Menurut sejarah,footbinding dimulai pada abad 10. Selama dinasti Tang (618-907) dan berakhir lebih dari seribu tahun kemudian. Footbinding telah dilakukan pada remaja putri yang berumur enam tahun,bahkan bisa pada umur yang lebih muda.
Bagaimana mereka melakukannya?Pertama-tama kaki direndam dengan air hangat yang sudah dicampur dengan ramuan tumbuhan dan darah binatang.Lalu kaki dibalut dan diikat kuat dengan kain khusus.Bayangkan bagaimana luar biasa sakit yang mereka derita.Hingga yang tersisa hanya jari jempol yang utuh.
Footbinding pada umumnya dilakukan oleh keluarga kaya, karena hanya keluarga kaya yang mampu untuk memiliki wanita yang tidak bekerja.Ini dilakukan sebagai tanda kehormatan, keindahan dan kekayaan.Itulah sebabnya hanya keluarga kaya saja yang mampu melakukanya.
Pada akhirnya, footbinding dipindahkan dari keluarga kaya kota untuk perempuan di pedesaan, di mana wanita menyadari mereka dapat menikah dengan melakukan footbinding.Salah satu syarat wajib bagi para wanita agar bisa menikah pada saat itu.Selama berabad-abad, perempuan menderita sakit dahsyat di harapan yang memiliki masa depan yang lebih baik.
Marysunnn Guizhen,86tahun yang tinggal didesa Liuyi dipropinsi Yunnan,Cina ini adalah salah satu dari sebagian wanita Cina yang memiliki satu jari pada kakinya.Menurut sejarah,footbinding dimulai pada abad 10. Selama dinasti Tang (618-907) dan berakhir lebih dari seribu tahun kemudian. Footbinding telah dilakukan pada remaja putri yang berumur enam tahun,bahkan bisa pada umur yang lebih muda.
Bagaimana mereka melakukannya?Pertama-tama kaki direndam dengan air hangat yang sudah dicampur dengan ramuan tumbuhan dan darah binatang.Lalu kaki dibalut dan diikat kuat dengan kain khusus.Bayangkan bagaimana luar biasa sakit yang mereka derita.Hingga yang tersisa hanya jari jempol yang utuh.
Footbinding pada umumnya dilakukan oleh keluarga kaya, karena hanya keluarga kaya yang mampu untuk memiliki wanita yang tidak bekerja.Ini dilakukan sebagai tanda kehormatan, keindahan dan kekayaan.Itulah sebabnya hanya keluarga kaya saja yang mampu melakukanya.
Pada akhirnya, footbinding dipindahkan dari keluarga kaya kota untuk perempuan di pedesaan, di mana wanita menyadari mereka dapat menikah dengan melakukan footbinding.Salah satu syarat wajib bagi para wanita agar bisa menikah pada saat itu.Selama berabad-abad, perempuan menderita sakit dahsyat di harapan yang memiliki masa depan yang lebih baik.